Minggu, 25 Maret 2012

KURT DONALD COBAIN 45th ; SON OF A GUN


( Aberdeen, Washignton – Lake Washington, Seattle — 20 Februari 1967 – 5 April 1994 )
Hari ini, tepat 45 tahun yang lalu, Kurt Donald Cobain lahir dan besar dalam keluarga yang baik-baik saja. Dari segala segi baik finansial, rasa afeksi dan fasilitas sudah cukup bahkan sangat memadai. Hingga ketika umur 8 tahun, dia dihadapkan pada atmosfer perceraian kedua orang tuanya. Hal itu cukup membuat dirinya terguncang. Seorang Kurt muda yang sentimental dan cukup manja pada akhirnya lebih memilih lari dari masalah dan menjadikan heroine sebagai ganti belaian kasih sayang orang tuanya yang tak lagi didapatnya.
Dalam suasana yang kacau balau, Kurt yang tak hanya dirundung oleh perceraian kedua orang tuanya, tapi juga respek lingkungan sosial terhadapnya yang sangat represif, belum lagi obsesi-obsesi tinggi yang menjadikan hari-harinya di selimuti dengan perilaku-perilaku self destruction. Kurt adalah seorang sentimental, bodoh sekaligus jenius dalam bidang seni. Ia merupakan seniman avant-garde, yang berpegang teguh pada orisinalitas karyanya, ia percaya penuh dengan insting yang dimilikinya. Hal itu tentu saja bagi kalangan orang umum adalah sebuah anomali, penyimpangan sosial.
Di lain sisi, ia juga seorang pahlawan bagi kalangan kaum kucel di Aberdeen dan Seattle, dalam upaya meruntuhkan tembok kemegahan musik hits ketika itu, khususnya Guns`n Roses. Kurt adalah ikon kaum papa yang memberi sebuah peringatan bahwa dunia tidak sekedar baik-baik saja. Bahwa mereka, kaum papa juga mampu mengacaukan dunia lewat keberisikan dan kebisingan. Tentu saja di telinga kaum elit, Kurt masuk daftar orang yang harus segera mati.
Ah, mungkin Axl Rose terlalu sibuk dengan konsep selebrasi di atas panggung, kalung emas dan lengkingan suara tenornya. Sehingga ia tak memperhitungkan sama sekali akan eksistensi pemuda dari daerah kumuh, kacau, sinting, manja dan tampan ini yang perlahan mulai menendang bokongnya keras-keras sambil cekikikan lalu melengos pergi.
Dan, adalah bodoh jika seorang jurnalis proletarian dan institusi pers masa itu mengacuhkannya dan tidak mengupas si bengal ini dari berbagai macam poros. Meski memang jika pilihan untuk mengulas habis kehidupannya, pada akhirnya berdampak pada tekanan kejiwaan seorang Kurt yang tak siap akan perangai umum sebuah media massa.
Pada akhirnya, Kurt memilih senapan Remington M-11 untuk mengukuhkan dirinya sebagai iconoclast , duduk tenang di singgasana Rock `n Roll sepanjang masa sambil memakai kaca mata besar sebagai cibiran atau gaya-gayaan saja meniru Buddy Holly pada umur 27.
Tapi, mengingat peristiwa ini tak hanya dialami oleh Kurt semata, maka muncullah dugaan-dugaan kuat tentang konsep 27club adalah rekayasa semata. Kalau memang konsep 27Club adalah konspirasi hitam media-media korporasi atau bahkan istrinya, sahabatnya, managernya, adalah setengah benar. Semua orang di dunia gak mungkin menolak milyaran pundi-pundi uang terus mengucur setiap waktu di rekeningnya.
Bagi orang avant-garde macam Kurt pun peduli setan, Ia telah menemukan zat adiktif penawar rasa sakitnya dengan dosis lebih tinggi daripada morphin, heroine, atau bahkan ganja sekalipun , di atas sana. Ia tersenyum bahagia di sana menertawakan dunia, Courtney dan anaknya, Frances yang bermata biru nan manis.

“ Hey, Bangsat!! Bangun. Aku tak mau melahirkan anak ini sendirian”, bentak Courtney pada Kurt yang sedang menyuntikkan heroin di tangannya. Hingga semakin ke sini, seorang Frances Cobain sudah mulai dewasa, dan menemukan dirinya menjalin cinta dengan seseorang yang mirip ayahnya, Son of a gun.
Selamat Ulang Tahun, Kurt !! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar